The Invisible Man Review
Berikut akan dibagikan info ulasan tentang The Invisible Man yang telah dirangkum oleh Info-doo dari berbagai sumber baru-baru ini.
Informasi umum, The Invisible Man adalah sebuah film horor/thriller tahun 2020 yang disutradarai oleh Leigh Whannell.
Diketahui bahwa film ini merupakan adaptasi dari novel klasik karya H.G. Wells yang dirilis pada tahun 1897.
Buat yang belum tahu, film ini menceritakan kisah seorang ilmuwan jenius bernama Adrian Griffin (Oliver Jackson-Cohen) yang menciptakan alat yang membuat dirinya menjadi tidak terlihat.
Setelah ia bunuh diri, mantan kekasihnya, Cecilia (Elisabeth Moss), menjadi yakin bahwa ia masih hidup dan menguntitnya secara tak terlihat.
Cecilia terus dianiaya oleh sosok yang tidak terlihat ini, dan tidak ada yang mempercayainya karena ia seorang yang dianggap tidak stabil mental setelah melarikan diri dari hubungan yang kejam dan penganiayaan yang dilakukan oleh Adrian.
The Invisible Man adalah film yang sangat sukses dalam menggabungkan elemen-elemen horor dan thriller, dengan adegan-adegan yang menegangkan dan ketegangan yang terus-menerus memuncak. Performa akting dari Elisabeth Moss sebagai Cecilia sangat kuat dan mendalam, memperlihatkan sisi kelemahan, ketakutan, dan tekad yang membuat karakternya menjadi sangat terasa nyata.
Whannell juga berhasil menciptakan atmosfer yang sangat suram dan menakutkan, dengan pengambilan gambar yang gelap dan menegangkan.
Namun, ada beberapa kekurangan dalam film ini. Beberapa karakter pendukung terasa kurang berkembang dan kurang terasa penting dalam alur cerita, sehingga membuat mereka menjadi tidak terlalu berarti.
Selain itu, plotnya terkadang terasa sangat forsef dan membosankan, terutama pada bagian-bagian di mana Cecilia berusaha membuktikan bahwa ada orang yang menguntitinya secara tidak terlihat.
Secara keseluruhan, "The Invisible Man" adalah film yang sangat menarik dan sukses dalam menciptakan suasana yang mencekam dan menegangkan.
Meskipun ada beberapa kekurangan dalam plot dan karakter, performa akting Elisabeth Moss yang sangat kuat berhasil menjadikan film ini menjadi sebuah karya yang patut ditonton bagi para penggemar film horor dan thriller.
Peringatan: Spoiler berikut mengandung informasi tentang akhir dari film "The Invisible Man"
"The Invisible Man" memiliki akhir yang memuaskan dan menyajikan beberapa kejutan. Setelah menyadari bahwa mantan kekasihnya, Adrian Griffin, telah membuat dirinya tidak terlihat dan terus menguntitnya secara tak terlihat, Cecilia berhasil memutarbalikkan situasi dan mengambil alih kendali atas keadaan.
Dalam adegan klimaks, Cecilia berhasil membalas dendam dan mengungkapkan kebenaran di hadapan saudara perempuan Adrian, Emily (Harriet Dyer), dan saudara lelaki Adrian, Tom (Michael Dorman).
Emily dan Tom semula tidak percaya pada Cecilia, tetapi setelah ia berhasil memperlihatkan sebuah rekaman di mana Adrian mengakui bahwa ia telah membuat dirinya tidak terlihat, mereka menjadi yakin.
Namun, di saat yang sama, Adrian memanggil Cecilia dan mengancam bahwa ia akan membunuh orang-orang yang dicintainya jika Cecilia tidak kembali kepadanya.
Cecilia merasa tertekan dan memutuskan untuk melawan Adrian.
Ketika Adrian mengunjungi Cecilia di rumahnya, ia memerintahkan Cecilia untuk memanggil saudara-saudaranya untuk memberitahu mereka bahwa ia baik-baik saja.
Cecilia mengirim pesan yang berbeda, meminta saudara-saudaranya untuk datang ke rumahnya untuk menyelamatkannya.
Ketika saudara-saudara Adrian tiba, mereka menemukan Adrian sudah meninggal dunia, dan Cecilia dituduh sebagai pembunuhnya.
Cecilia membuktikan bahwa ia tidak bersalah, dan kemudian mengungkapkan bahwa Adrian sebenarnya masih hidup dan menggunakan alat yang ia ciptakan untuk membuat dirinya tidak terlihat.
Adrian menipu saudara-saudaranya dengan membuat patung yang tampak seperti dirinya, dan membunuh orang-orang yang dicintai Cecilia untuk membuatnya merasa terisolasi dan tak berdaya.
Akhirnya, Cecilia berhasil membunuh Adrian dengan menggunakan alat yang sama yang membuatnya tidak terlihat, sambil menyatakan bahwa ia melakukannya karena ingin membuktikan kebenaran.
Saat Cecilia dikelilingi oleh para petugas keamanan, ia tersenyum lega dan merasa tenang, mengatasi trauma yang dialaminya dan akhirnya menang dalam pertarungan dengan Adrian.
Secara keseluruhan, akhir dari "The Invisible Man" menyajikan kejutan dan memuaskan.
Cecilia berhasil membalas dendam atas Adrian, mengungkapkan kebenaran di hadapan orang-orang yang pernah tidak percaya padanya, dan berhasil mengalahkan musuhnya.
Akhir film ini memberikan pesan tentang keteguhan hati dan tekad yang dapat mengalahkan rasa takut dan kesepian, serta kekuatan untuk bangkit kembali setelah mengalami trauma yang cukup besar.
Demikian, info terbaru mengenai The Invisible Man review dalam bahasa Indonesia, dirangkum oleh Info-doo dari beragam sumber.***
Gunawan S
Seorang pria biasa yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Berprofesi sebagai SEO Writer, UX Writer, memiliki kemampuan SMM, dan terampil dalam optimasi SEO serta penulisan. Karena film Silence of the Lambs adalah film Favorit saya, berikut akan dibagikan ulasan mengenai film tersebut. "The Silence of the Lambs" adalah sebuah karya masterpiece dalam genre thriller psikologis yang dirilis pada tahun 1991, disutradarai oleh Jonathan Demme. Film ini mengguncang penonton dengan kekuatan naratifnya yang mendalam dan penampilan luar biasa dari para aktornya. Dengan Anthony Hopkins memerankan Dr. Hannibal Lecter dan Jodie Foster sebagai agen FBI muda Clarice Starling, film ini memasuki wilayah kegelapan psikologis yang memikat.